Kerusakan laptop terkait dengan baterai antara lain:

1.      Not Charging

Lokasi kerusakan:

- Motherboard, penyebab: regulator charging atau SIO bermasalah.

- Baterai, penyebab: tegangan baterai drop dibawah tegangan yang ditoleransi

oleh regulator charging atau rangkaian pada baterai bermasalah.

2.     Not detect baterai atau Consider

Lokasi kerusakan:

- Motherboard, penyebab: regulator charging atau SIO bermasalah.

- Baterai, penyebab: CycleCharge full atau rangkaian pada baterai bermasalah.

Pada regulator selain charging, komunikasi antar komponen kebanyakan berupa sinyal tegangan, dimana kita mudah mengukur menggunakan multitester dan kita tentukan mana komponen yang rusak. Asal tahu syarat kerja sebuah komponen, maka ketemulah komponen yang rusak. Jauh berbeda dengan regulator lainnya, komunikasi antar komponen pada regulator charging laptop (regulator ini terdiri dari 3 area;

SIO <-> baterai <-> smps charging) berupa sinyal data pada jalur SDA dan SCL. Oleh sebab ini seorang teknisi laptop kesulitan menentukan lokasi kerusakan ketika mengalami dua kerusakan tersebut diatas, apakah motherboard atau baterai yang rusak!?

Kursus Teknisi Laptop

Cara termudah menentukan lokasi kerusakan adalah dengan membandingkan baterai pada laptop yang rusak dengan baterai lain yang jelas berfungsi. Apabila setelah diganti permasalah terhenti, maka jelas lokasi kerusakan adalah di baterai. Namun, cara seperti ini tidaklah selalu dapat dilakukan karena keterbatasan koleksi baterai yang dimiliki.Nah, disinilah fungsi utama modul charging baterai.Menggunakan modul ini, teknisi dapat dengan mudah menentukan lokasi kerusakan, apakah motherboard, ataukah baterai!?Selain fungsi tersebut, modul charging baterai juga dapat digunakan sebagai injektor tegangan untuk menyelesaikan masalah not charging yang disebabkan oleh tegangan baterai yang drop.Untuk merakit modul agar berfungsi, berikut bahan yang saya gunakan:

1.      2 kabel warna hitam dengan

panjang krg lbh 20cm. (ambil dari PSU komputer desktop).

2.     1 kabel warna merah dengan

panjang krg lbh 20cm. (ambil dari PSU komputer desktop).

3.     1 konektor adaptor beserta

pasangan kabel + -. (ambil dari mobo toshiba).

4.     Pin socket baterai mobo bekas.

Kemudian, langkah-langkah dalam menggunakan modul sebagai berikut:

1.      Colokkan adaptor 19v ke konektor adaptor pada modul dan atur batas voltase modul. Apabila akan mencek kondisi sebuah baterai, maka atur voltase maksimal sebesar 12,5v. Apabila akan meng-injek tegangan ke baterai, maka atur voltase maksimal sebesar 11,5v agar proses injeksi baterai yang dilakukan berhenti otomatis sebelum kapasitas baterai penuh 100%, toh tujuan injeksi disini hanya mengantarkan voltase baterai agar berada pada batas toleransi regulator charging pada

motherboard.

Pada intinya, voltase maksimal modul harus lebih besar dibanding voltase baterai, agar arus dapat mengalir dan melakukan proses charging.

2.     Cabut adaptor 19v. Tancapkan kabel merah ke pin positif baterai. Tancapkan kabel hitam ke pin negatif baterai. Pada tahap ini ada baterai yang langsung aktif (menyalurkan tegangan), juga ada yang harus disaklar terlebih dahulu agar dapat aktif. Cara mensaklar adalah dengan menancapkan kabel hitam ground ke pin saklar.

Mencari pin saklar adalah dengan cara mencoba menancapkan kabel hitam ground ke pin sisa pada bateri satu-persatu, semua pin SELAIN PIN SEBELAH KABEL MERAH! Apabila baterai tidak dapat aktif, ditandai dengan keluarnya voltase pada volt meter modul, artinya RANGKAIAN pada BATERAI BERMASALAH.

3.     Colokkan adaptor 19v ke konektor adaptor pada modul. Setelah adaptor dicolok, seharusnya ammeter akan keluar angka akibat dari terjadinya proses charging yang mengalirkan tegangan dari modul ke baterai. Apabila ammeter tidak memunculkan angka sebagai tanda adanya arus, artinya RANGKAIAN pada BATERAI BERMASALAH.Untuk lebih jelasnya, saya lampirkan video penggunaan modul charging baterai ini.